Surah an-Nahl menempati urutan ke-16 dalam mushaf. Surah yang terdiri atas 128 ayat ini, meski masuk dalam kelompok surah Makkiyyah, namun tiga ayat terakhirnya diyakini turun di Madinah ketika Nabi pulang dari Perang Uhud. Nama an-Naël (lebah) bersumber kata yang sama pada ayat 68. Ada persamaan antara madu lebah dengan intisari Al-Qur’an. Madu berasal dari sari bunga dan menjadi obat ba-gi manusia, sedangkan Al-Qur’an mengandung intisari kitab-kitab suci terdahulu ditambah ajaran-ajaran yang diperlukan oleh manusia hing-ga akhir zaman guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Surah ini terkadang disebut juga an-Ni‘am (nikmat-nikmat Allah) karena di dalamnya Allah menyebut banyak nikmat dan karunia-Nya.
Di antara pokok isinya ialah: (1) keimanan, seperti keesaan dan kesempurnaan ilmu Allah; (2) hukum, di antaranya terkait makanan dan minuman halal dan haram, kebolehan mengonsumsi makanan yang haram dalam kondisi darurat, dan kewajiban memenuhi perjanjian; (3) kisah, seperti kisah Nabi Ibrahim. Topik-topik lain lain yang juga dibahas dalam surah ini ialah asal kejadian manusia, perihal lebah dan madu, dan azab ukhrawi bagi orang yang mengajak berbuat jahat.